Minggu, 04 Maret 2012

Chocolate is Heaven


*ini bukan blog berbayar

Dessert? Yes, please! Gue hampir nggak pernah melewatkan dessert sehabis makan. Tapi nggak sembarang dessert gue suka. Lately, gue memutuskan untuk mencoba rekomendasi sepupu gue yaitu melted chocolate di sebuah restoran. Rasanya? Wiiihiiiihiiiii, juara banget! Lalu dari situ gue pun memutuskan untuk menjajal beberapa melted chocolate di resto laen, ada gak nih yang bisa ngalahin rasa melted choco di resto yang direkomendasiin sepupu gue ini. 

Nah, yang pertama, ini adalah melted choco yang gue coba di Lokananta CafĂ© di Gandaria City. Dari suasananya, di satu sudut ada tempat yang enak banget buat nongkrong. Sofa berbentuk L dengan colokan listrik yang pas banget buat isi ulang baterai BB (mengingat kebiasaan orang sekarang, kalo nongkrong yang ditanya duluan, ada colokannya nggak? --"). Sayangnya, smoking area-nya terlalu deket sama yang non-smoking area, sehingga sayup-sayup bau rokok bisa kecium. Buat gue ini enggak nyaman karena gue anti sekali sama asep rokok. 

Melted Chocolate at Lokananta Cafe Gandaria City

Lalu gimana dengan choco melted-nya? Perlu nunggu sekitar 15-20 menit untuk menikmati choco melted. Di mana-mana juga begitu. Pastinya, choco melted selalu fresh from the oven, kalo enggak pasti jadinya cuma cake coklat biasa. Begitu dateng, gue langsung nggak pake mikir ambil sendok dan memotong bagian cake-nya. Seketika lelehan coklat yang terperangkap di dalam cake tipis mengalir deras ke luar. Nggak pake lama, gue langsung cicipin lelehan beserta cakenya. Rasanya? Surga dunia! Coklatnya nggak terlalu manis tapi juga nggak terlalu pahit. Es krimnya ngimbangin panasnya coklat yang baru ke luar dari oven. Sebagai pelengkap, ada potongan buah stroberi dan mangga serta potongan biskuit dengan kacang. Nggak hanya itu, ada 3 varian rasa es krim untuk nemenin melted choco ini: vanila, coklat dan stroberi. Menurut gue, rasa es krim paling enak untuk nemenin ini sii tergantung selera masing-masing soalnya gue malah suka makan ini tanpa es krim dan buah, tapi biskuitnya enak. Harga: Rp. 25,000 sebelum pajak.

Choco melted kedua yang gue coba yaitu chocolate fondant di The Playground Plaza Indonesia. Suasananya sii juara banget. Desain interiornya dibuat kayak taman bermain anak, ada ayunan yang dijadiin kursi untuk makan, trus ada sepeda roda tiga yang diparkir sebagai aksesoris, serta beberapa area yang ditutupin rumput buatan dengan pencahayaan yang minimalis. 



Chocolate Fondant at The Playground Plaza Indonesia

Gimana dengan chocolate fondantnya? Hmm, dari segi ukuran, bisa dilihat lebih kecil dari ukuran yang di Lokananta (atau cuma ilusi aja karena cake-nya di dalem cangkir :p). Dari penyajian sama oke-nya lah. Hanya saja, ada beberapa kesulitan yang gue temukan untuk menikmati hidangan ini. Pertama, sendoknya, bok! kecil banget! Susah banget buat nyendokin cake yang masih di dalem cangkir. Kedua, karena cake-nya di dalem cangkir, ada sisa cake yang akhirnya menempel di pinggir cangkir. Gimana dengan lelehan coklatnya? Oke lah, tapi nggak bisa sedramatis di Lokananta karena di dalam cangkir. Rasanya? Gue lebih suka yang di Lokananta karena lebih kaya rasa. Cuman gue suka banget dengan aksen remahan marie regal di sekitar es krim. Indah. Harga: Rp. 40,000 sebelum pajak.

Oke, yang ketiga, gue tergelitik untuk mencoba melted chocolate di Bakerzin setelah gue melihat posternya di Central Park. Tapi akhirnya gue mencoba melted chocolate di Bakerzin Plaza Senayan. Suasananya seperti layaknya kafe di tengah mal. Nggak ada tema spesial. Jadi langsung bahas melted choco-nya ya.

Melted Chocolate at Bakerzin Plasa Senayan

Seperti yang bisa dilihat, dari segi artistik, melted choco ini paling artistik yah. Beda dengan 2 cake yang sebelumnya, sebelum dipotong dengan sendok, udah keliatan lelehan cokelatnya. Cake-nya didesain berlubang. Nggak seperti dua cake lainnya juga, es krimnya ditaro di atas cake. Sayangnya karena ini, gue jadi nggak bisa ngerasain cake-nya secara individu. Apalagi di bawahnya ditaro potongan jeruk yang akhirnya 'memaksa' gue untuk merasakan cake yang bercampur dengan rasa jeruk. Cake-nya juga dilingkari oleh selai stroberi dan 3 buah stroberi. Secara keseluruhan, gue nggak menemukan kesan enak ketika makan ini karena gue 'dipaksa' untuk mencampur semua rasa di atas piring. Harga: Rp. 59,000 sebelum pajak.

Jadi, menurut gue juaranya melted choco di Lokananta. Selain murah, semua yang gue harapkan dari sepotong melted choco ada di sana. Tapi di kesempatan kedua gue balik ke sana, lelehan coklatnya nggak sederas pertama kali gue ke sana. Bisa jadi karena gue nggak langsung memakannya (karena gue poto-poto dulu khan :p)

Happy eating, selamat makan!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar