“Miss, udah nonton video Pandji yang baru belum?", malam hari salah satu alumni chat gue.
Lalu gue langsung meluncur ke YouTube dan cari tau apa yang dia maksud. Ternyata, ada vlog yang berjudul “Mimpi Pandji di New York” yang merupakan serial vlog 00:44 Weekly Vlog Eps. 42.
Gue tuh jarang nonton vlog dia yang ini tapi akhirnya gue nonton episode sepanjang 53:09 menit tanpa skip. My favorite stand-up comedian is leaving Indonesia, for good, to pursue his international carrier in New York.
Kenapa ya gue baru aja ngayal-ngayal seandainya ada seseorang atau perwakilan dari Indonesia yang bisa bawa negara ini seperti BTS (yes, that K-pop idol) membawa negara mereka, lalu Pandji melakukan persis seperti yang gue impikan. Di Netflix-pun mulai muncul komika dari negara Asia Tenggara seperti Ronny Chieng (Malaysia) atau Jo Koy (Filipina) yang keduanya juga favorit gue.
Lalu semalem gue nonton klip dari Pandji yang baru, “Pidato Perpisahan Pandji” yang isinya town hall meeting sama karyawan Comika sepanjang 1 jam 33 menit. Ketika gue nonton klip ini, gue tau betapa beruntungnya gue bekerja di tempat gue sekarang karena Pandji benar, bekerjalah di tempat yang sesuai dengan tujuan lu. Jangan sia-siakan waktu elo untuk sesuatu yang gak lu nikmati prosesnya dan tempat yang mungkin lebih cocok ditempatin sama orang yang punya tujuan sama dengan perusahaan.
Dari semua yang diomongin sama Pandji, gue seneng banget seseorang bisa membagi isi perusahaannya dan benar-benar menjalaninya dengan tujuan yang jelas. Kadang kita emang gak bisa milih mau di mana kerja karena alasan ekonomi. Banyak yang ga percaya sekarang gue jadi guru, jadi guru Art lagi. Bahkan orang tua gue pun gak pernah kepikiran Kalo sekarang gue bisa jadi seperti sekarang. Memang ga mudah mendapat kepercayaan dan membangun semua dari nol. Dari ga punya latar belakang formal untuk mengajar dan seni, ditolak sana-sini, sampe akhirnya balik lagi sekolah S2 demi memperkuat pondasi gue.
Setelah nonton dua klip Pandji, lalu ada 1 hal yang menggelitik gue tetapi gue sepertinya MALES melakukannya: nerusin sekolah S3. Kenapa? Karena pas S2, 12 tahun yang lalu, gue janji bahkan pernah ngomong gini, “Nanti kalo gue punya khayal-khayal dan kengadi-ngadian untuk S3, tolong setop gue.” HAHAHA. Karena gue kek mo modiar ngerjain S2 yang kalo diliat-liat lagi sekarang, it was not really a big deal. Bukannya mengecilkan arti pengalaman gue, tapi ya emang seharusnya ga perlu selebai itu.
Kenapa kok gue harus S3 sedangkan gue ‘cuma’ pengen jadi guru dan sudah menjadi guru yang gue impikan? Karena masih ada mimpi lain di atas itu: mendidik calon guru menjadi guru yang lebih Baik untuk generasi penerus. Untuk itu, gue harus sekolah lagi supaya bisa jadi dosen untuk calon guru. Negara ini akan lebih Mudah maju kalau sumber daya manusianya dididik dengan manusia dan sistem yang lebih Baik. Gue merasa ga sanggup Masuk ke sistem dan mengubah, jadi gue lebih cocok menelurkan guru-guru berkualitas lainnya. Ini juga diomongin sama Pandji di town hall meetingnya. Kita harus tau persis apa kekuatan terbesar dan passion kita supaya kita bisa memberikan yang terbaik dan tetap seneng menjalani pekerjaan kita.
Balik lagi ke Pandji, gue percaya dia bisa meraih mimpinya. Ga hanya itu, dia juga akan membuka jalan bagi yang lain untuk bisa bermimpi lebih tinggi. Banyak orang ga suka sama pilihan atau jokesnya. Tapi gue adalah salah satu orang yang ikutin karirnya dari Kena Deh dan bahkan gue inget dia sempet nge-rap di konsernya Glenn Fredly. Dari situ aja gue sudah tertarik sama orang ini, entah kenapa. Ada kala gue juga sempet sebel sm dia karena pernah singgung soal polisi dan mendukung Anies. Tapi Kalo dipikir emang dia ga boleh punya opini. Hanya karena seseorang ga sepakat sama elo, ga berarti dia jadi orang yang jahat khan? Well, I was young back then hehe.
Anyway, satu hal lagi sih, gue belajar kalo jangan pernah mengagungkan seseorang. Karena gimana juga manusia tetap tempat berbuat salah. Kalo ini gue pelajari dari PEMILU 2019. HEHE. Soalnya pernah ada yang ngomong, 2 orang yang ga bisa dipegang omongannya; orang lagi jatuh cinta sama lagi kampanye. Tapi gue pengen jadi orang seperti Pandji, emang manusia itu harus hidup dengan mimpi supaya ga ngaco dan bisa ngasi inspirasi ke orang lain. Karena gue perhatiin, orang-orang yang bitter atau negatif biasanya ga punya tujuan hidup.
Jakarta, 2 Februari 2022
Art Room
12:42 p.m.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar